jejak tulisan si kaki kecil

Blak-blakan Ngomongin Malam Pertama, Perlu atau Tabu?

11 komentar
Konten [Tampil]
Ngomongin malam pertama
Apa yang terlintas dipikiranmu kalau ngomongin malam pertama? Geli, jijik, atau malah tertarik? Buat kebanyakan orang, obrolan tentang malam pertama tuh dianggap tabu. Bahkan jarang ada orang yang mau sharing blak-blakan membahas tentang malam pertama atau seks ketika menikah nanti. 

Hingga ada sebuah instagram story muncul dan sedikit membahas tentang seks hingga sebuah kulzoom yang membahas tentang malam pertama. Untuk yang punya keresahan, minim pengetahuan, dan nggak tau tanya sama siapa tentang malam pertama atau seks tentang pernikahan, bisa banget baca tulisan ini sampai selesai.

Kok Berani Bahas ini?

Sebenarnya bukan masalah berani, tapi mau sharing aja dari apa yang udah aku dapatkan dari orang lain. Kenapa?

1. Menghilangkan keresahan

Untuk yang punya keresahan atau ketakutan tentang seks, memang perlu mencari ilmu atau belajar. Sehingga bisa mengatasi ketakutan tersebut. Jangan sampai bawa PR ini ketika menikah kelak. Kalau nggak siap, bisa jadi hal ini malah jadi pemicu konflik saat berumah tangga. 

Padahal menikah itu, terdapat banyak hal yang harus diperhatikan, jadi mending meminimalisir dari awal jika memang kita mengetahui apa yang mungkin jadi pemicu konflik kelak. Sehingga perlu tau nih ilmu dan cara mengatasinya.

2. Agar Tidak Keliru

Buat yang minim pengetahuan dan nggak tau cari ilmunya kemana, jangan sampai deh cari ilmunya malah keliru. Atau malah membayangkan hal yang tidak-tidak sebelum halal. Jadi penting banget cari ilmu dari yang paham dan tidak menyesatkan, bisa aja iseng nanya sama yang udah nikah buat sharing-sharing. 
Buku tentang seks
Kalau malu, ya bisa cari buku yang memang membahas hal tersebut atau kajian-kajian yang bisa ditemukan di internet. Tapi tetap harus pintar-pintar untuk memilah dan memilih. Paling penting, tanamkan jika semua itu dilakukan untuk mencari ilmu dan bekal untuk menikah kelak. Bukan untuk hal-hal lain yang menjerumuskan.

3. Mengubah pandangan

Dalam seks ternyata tuh ada banyak mahzab. Jadi ketika ikut kelas atau belajar akan mengubah pandangan agar lebih menerima perbedaan. Jangan terpaku pada satu pemahaman yang kita tau dan menyalahkan orang lain tentang pandangannya. Selain itu, membahas tentang seks itu bukan berarti membahas zina. 

Instagram Story Ulin

Berawal dari instagram story Ulin yang membahas tentang seksual. Banyak teman dekatnya yang curhat tentang ini. Membuatnya merasa bahwa ilmu tentang hubungan suami istri tuh penting banget buat dishare karena sedikit yang menyuarakan. 

Wahyulin Aprilia merupakan seorang istri dari Nodi Herhana dan ibu dari Al Fatih. Alumnus dari D4 Kebidanan UGM. Saat ini, Uli dan suaminya aktif membagikan pengetahuan tentang kesehatan, keluarga, dan parenting dalam Rumah Keluarga Hebat yang mereka bangun.
Ulin
Pertama kali mengenal Ulin saat sebelum Ulin menikah. Adanya temanku yang membagikan informasi belajar terkait pernikahan. Ketika itu, belajar dilakukan selama satu hari di sebuah sekolah islam. Materi yang membuka mataku jika pernikahan perlu dipersiapkan dan dijelaskan dengan saat detail oleh Ulin.

Blak-blakan Ngomongin Malam Pertama

Pembahasan tentang malam pertama melalui zoom dikhususkan pada perempuan saja. Sehingga akan lebih banyak pembahasan dari sudut pandang perempuan. 

Mungkin tulisan ini terkesan vulgar atau membuat orang yang jarang membahas seks merasa kaget. Tapi sebisa mungkin, pembahasannya masih dalam batas wajar dan istilah-istilah yang digunakan juga bisa ditemukan di dunia maya. Yang paling penting niatkan untuk mencari ilmu karena Allah ya! πŸ˜‰

Fakta Obrolan tentang Seks

Kondisi yang mungkin kita rasakan atau temukan dilingkungan saat membicarakan tentang seks. Bagaimana si kondisi saat ini?

1. Masih banyak orang menganggap tabu

Pernah nggak kalian membahas tentang seks bersama teman? Kayaknya jarang ya atau malah tidak pernah? Pertama kali membahas tentang seks itu ketika KKN karena diantara teman KKN sudah ada yang menikah dan cerita saat malam hari pada kita-kita perempuan yang masih polos. Tapi jarang sekali terjadinya obrolan tentang seks karena dianggap tabu dan tidak layak untuk diperbincangkan. 

2. Anggapan keliru tentang bahasan seks

Membahas tentang seks dianggap sebagai pembahasan tentang seks. Bahkan ada suami yang abai dan menganggap membahas seks adalah pelacur. Padahal tempat curhat istri apalagi tentang seks adalah suami, jika tidak mau curhat sama siapa lagi? Sehingga harus diluruskan dan diubah cara pandangannya ketika membahas tentang seks. 
Couple time

3. Tidak ada pendidikan seks yang benar dari orang tua

Sadar atau tidak masih banyak orang tau yang kurang memberikan pendidikan anaknya untuk bekal menikah, bukan hanya seks tapi juga tentang finansial. Mayoritas anak belajar sendiri dan memperoleh informasi dari luar atau orang lain. Mungkin ini harus menjadikan perhatian bagi kita para calon orang tau atau orang tua muda, agar kelak anak bisa mendapatkan bekal menikah langsung dari orang tuanya.

4. Akses informasi tentang seks masih minim

Merasa gak si kalau akses informasi tentang seks itu masih minim? Apalagi perempuan biasanya merasa malu dan sangat jarang ada lingkungan yang membahas tentang seks. Mungkin akan berbeda dengan laki-laki yang lebih terbuka dengan teman sebayanya dan merasa biasa membahas seks.

5. Terjadi tidak hanya perempuan, tapi laki-laki

Pernah mendengar berita perceraian akibat ketidakpuasan di ranjang? Ternyata bukan hanya finansial saja yang rawan menjadi pemicu perceraian. Urusan ranjang pun begitu. Bukan hanya laki-laki yang tidak puas, tetapi juga perempuan bisa merasakannya. Sehingga sangat penting membahas tentang seks antara suami dan istri agar tidak timbul konflik lalu berujung pada perceraian.
Perceraian

Persiapan Menuju Malam Pertama

Memang malam pertama harus dipersiapkan? Apa saja si yang perlu disiapkan saat malam pertama khususnya bagi perempuan?

1. Cara Pandang yang Benar

Cara pandang yang benar diawali dengan niat menikah. Untuk apa si menikah? Dalam islam, menikah merupakan ibadah. Sehingga jika niat menikah dari awal adalah untuk ibadah, maka segala proses di dalamnya pun akan bernilai ibadah.
Menikah
Memang ketika malam pertama banyak yang berpendapat, nanti ngobrol aja dulu, nggak langsung melakukan hubungan suami istri. Tetapi dalam materi zoom kemarin, dijelaskan jika malam pertama itu bagi laki-laki layaknya seseorang yang berbuka setelah puasa. Sehingga sebagai istri yang berperan untuk memenuhi kebutuhan biologi suami harus bisa melayani dengan baik. 

Jika niat menikah sudah benar, maka niatkan hubungan suami istri sebagai ibadah agar nantinya akan mendapat pahala. Kecuali jika perempuan sedang haid, mungkin bisa diganti dengan mengobrol bersama hal-hal yang ringan.

2. Persiapan Mental dan Fisik

Ketika akan menikah mungkin akan merasakan tegang, deg-degan, dan perasaan campur aduk lainnya. Perjalanan dalam menikah tidak hanya terhenti ketika akad terucap tapi akan ada cerita kehidupan baru selanjutnya. 

Saat malam pertama, mungkin bukan hanya perempuan yang merasakan rasanya canggung. Hanya saja laki-laki lebih bisa bersikap tenang dan menutupinya. Tidak seperti perempuan yang terkadang nampak dari mimik muka dan gesture. Jadi sangat wajar jika merasakan perasaan tersebut. Sehingga perlu mempersiapkan mental jauh-jauh hari.
Pemeriksaan gigi
Selain mental, fisik pun harus dipersiapkan ketika mendekati hari H. Tak perlu harus pergi ke klinik kecantikan, minimal melakukan perawatan sederhana, seperti menggunakan lulur dan masker. Penting juga memperhatikan kebersihan gigi dan mulut sehingga jika diperlukan lakukan pembersihan karang gigi.

3. Belajar Adab

Dalam islam, semua yang kita lakukan sudah diatur dan ada adabnya, begitu pula dengan malam pertama. Lalu apa saja si adabnya?
  • Mandi, berhias, dan memakai wewangian. 
  • Sholat sunnah 2 rakaat.
  • Bergurau, bercanda, atau berbincang ringan untuk mencairkan suasana.
  • Membaca doa.
“Jika salah seorang dari kalian (yaitu suami) ingin berhubungan intim dengan istrinya, lalu ia membaca do’a: Bismillah Allahumma jannibnaasy syaithoona wa jannibisy syaithoona maa rozaqtanaa, “Dengan (menyebut) nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari (gangguan) setan dan jauhkanlah setan dari rezki yang Engkau anugerahkan kepada kami”, kemudian jika Allah menakdirkan (lahirnya) anak dari hubungan intim tersebut, maka setan tidak akan bisa mencelakakan anak tersebut selamanya”
(HR. Bukhari dan Muslim)
  • Mandi junub setelah melakukan hubungan suami istri.
  • Jika istri sedang berhalangan maka tidak boleh berjimak, hanya boleh bermesraan.

4. Kenali Titik Sensitif Tubuh

Sebagai perempuan perlu mengenali titik sensitif tubuh karena ini akan mempermudah dalam berhubungan. Beberapa kali membaca buku dan mendengar pengalaman dari yang sudah menikah, ketika akan berhubungan perlu melakukan foreplay. 
Foreplay
Foreplay tersebut layaknya pemanasan sebelum berolahraga sehingga akan menjadikan hubungan suami istri lebih nyaman. Waktu yang dibutuhkan saat foreplay bagi laki-laki dan perempuan sangatlah berbeda. Jika laki-laki butuh waktu 1 menit, maka perempuan bisa membutuhkan waktu hingga 20 menit. 

5. Pahami Posisi Berhubungan

Memahami posisi berhubungan sangat penting ketika nantinya ingin melakukan program hamil. Tetapi posisi yang biasanya dilakukan dan umum pada malam pertama adalah posisi misionaris. Selain itu, posisi lain yang cukup familiar adalah doggy style dan women on top.

6. Pahami Hal Penting Pasca Berhubungan

Hal yang sering kali lupa dilakukan adalah afterplay. Padahal hal tersebut sangat penting untuk menjaga hubungan. Cukup berbincang ringan setelah melakukan hubungan suami istri dan menyampaikan apa yang dirasakan, sehingga apa yang dilakukan akan lebih meninggalkan kesan.
Malam pertama
Sebagai seorang yang belum menikah, menurutku pembahasan tentang malam pertama cukup penting. Aku teringat pertama kali membahas tentang hubungan suami istri saat KKN. Saat itu memang ada anggota yang sudah berkeluarga sehingga kadang kala bercerita sembari menunggu kantuk. Jadi tak terlalu kaget dengan pembahasan saat kulzoom.

Jadi menurut kalian penting nggak si ngomongin malam pertama? Atau masih menganggapnya tabu?
Zakia Widayanti
Seorang yang mengaku introver dan menjadikan tulisan sebagai jalan ninja agar tetap waras. Tulisan adalah caraku menyampaikan keresahan dan kegelisahan. Terkadang semakin banyak menulis bisa jadi tanda jika aku sedang galau atau sedih atau mungkin banyak deadline :)

Related Posts

11 komentar

  1. kalau perempuan ngobrolin seks seringnya dianggap tabu. makanya ku tak pernah mempelajari
    setelah memiliki hubungan serius barulah aku berlajar tentang seks juga dan segala macam tentang pernikahan.

    BalasHapus
  2. Bahasan ini cukup tabu dan bikin khawatir buat kita yang belum nikah ya mba. Aku juga lagi nyari-nyari nih ilmunya

    BalasHapus
  3. Ini adalah materi penting, tapi seringkali ada kesalahpahaman antara pemberi-penerima materi.
    Dan sepertinya utk mengajarkan bahasa ini, kita nya juga perlu belajar ya, takut kpleset gtu

    BalasHapus
  4. Sebagai pengetahuan, sangat layak diketahui anak mudah pra nikah. Dulu waktu blm nikah juga suka tanya-tanya ke teman yg sdh nikah lebih dahulu. Meski pada prakteknya tetep cangung juga... Hahahaha. Untung pas hari H akad haid, jadi masih ada waktu sepekan buat kenalan dl, kan kami nikah by ta'aruf yg hanya dpt waktu 3 bulan sj mulai dapat biodata hingga akad.

    BalasHapus
  5. Kita yg sdh nikah aja, deg-degan baca ini mba zakia

    BalasHapus
  6. Sejak tahun lalu, pikiranku mulai terbuka mengenai seks education. Dan ternyata memang sangat penting dibicarakan. Bahkan beberapa temanku cerita kalau hubungan ranjang itu sangat berpengaruh pada keharmonisan rumah tangga. Jadi menurutku ini tidak lah tabu lagi untuk dibicarakan antar teman. Bahkan aku cenderung memulai dulu percakapan mengenai ini untuk bisa saling sharing. Tentu dalam batas yang wajar juga.

    Makasih kah atas konten yang menarik ini.

    BalasHapus
  7. Ada juga buku Bahagia merayakan cinta ustaz Salim A. Fillah, rekomended banget buat calon pengantin atau pengantin. Kalau mau bisa pesen di aku mba. Wakakak malah jualan😁😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waaah, malah jualan πŸ˜…
      Aku jg lagi proses baca buku itu, walopun belum kelar. Dan yaa, Ustadz Salim emang keren sih. Penjelasannya cukup detail, sampe hal-hal teknis pun dibahas di situ

      Hapus
  8. Mau ikut komen, tapi nampaknya di sini perempuan semua yg komen πŸ˜…

    Btw, nice.. postingan ini menambah wawasanku, dari sudut pandang yg berbeda.

    BalasHapus
  9. Barakallah mbak Zakia....gak nyangka yang nulis belum nikah πŸ˜†

    22 tahun lalu sebelum menikah, bunda dibekali buku trilogi pernikahan punya ustaz Fauzil Azhim sama murobby. Alhamdulillah berhasil malam pertama...hahaha

    BalasHapus

Posting Komentar