jejak tulisan si kaki kecil

Terima kasih 2020: Terukir Kisah Berharga Tak Terlupakan

1 komentar
Konten [Tampil]
Terima kasih 2020
Sudahkah kalian mengucapakan terima kasih 2020 atas kisah yang terukir di dalamnya? Atau kalian ingin segera beranjak mengakhirinya?

Untukku tahun 2020 banyak menorehkan kenangan dan pelajaran yang sangat berharga. Membuatku sadar jika diriku adalah seorang hamba yang lemah. Hamba yang tak boleh sombong dan menyepelekan berbagai hal. Bahkan mungkin menantang Sang Pencipta.

Kisah di Tahun 2020

Siapa si yang mengira akan ada sebuah virus yang membuat hampir semua orang tak berkutik? Lebih banyak menghabiskan waktu di rumah dan menggunakan masker ketika akan pergi keluar?

Cerita yang awalnya hanya dapat kita dengar dan lihat melalui siaran berita di televisi ataupun sosial media. Tak pernah menyangkan akan menyebar begitu mudahnya hingga kini kita hidup ditengah bayang-bayangnya. Membuat kehidupan berubah sangat drastis.

Semua rencana yang tertulis setahun ke depan pun banyak yang berantakan. Pernikahan, liburan, atau rencana apapun yang akan dilakukan di 2020 harus ditunda bahkan dibatalkan. Membuat orang seolah menyalahkan keadaan. Mempertanyakan kapan semua ini berakhir dan kembali ke kehidupan normal sebelumnya.

Lalu ingatkah kita pada kisah wabah thaun di jaman Rasulullah? Kisah yang cukup sering terdengar sejak pandemi di tahun ini? Mungkin dahulu kita hanya mendengar kisahnya dan membayangkan apa yang terjadi. Tetapi saat ini, kita berada dikondisi yang sama bahkan tak ada tempat berlindung yang aman. Karena wabah ini sudah menyebar ke hampir seluruh pelosok bumi.
“Itu adalah adzab yang Allah turunkan pada siapa saja yang Allah kehendaki. Namun Allah menjadikannya sebagai rahmat kepada orang beriman. Tidaklah seorang hamba ada di suatu negeri yang terjangkit wabah di dalamnya, lantas ia tetap di dalamnya, ia tidak keluar dari negeri tersebut lalu bersabar dan mengharapkan pahala dari Allah, ia tahu bahwa tidaklah wabah itu terkena melainkan dengan takdir Allah, maka ia akan mendapatkan pahala syahid.” 
(HR. Bukhari)

Hari bahagia yang Sederhana

Kisah menjalani hari bahagia yang sederhana mungkin lebih banyak ditemukan di tengah pandemi. Ketika saat normal orang akan membuat pesta yang megah dan mewah, maka harus menahan diri melakukannya. Lebih memaknai arti penikahan sesungguhnya. Merayakan hari bahagia dengan orang-orang terdekat.
Pernikahan

Tak Ada Pertemuan Terakhir

Tak hanya ada kisah bahagia di tengah pandemi, ada pula kisah sedih. Ketika seseorang pergi meninggalkan dunia ini akibat corona, maka keluarga tak bisa menemaninya. Tak ada pertemuan terakhir yang bisa dilakukan. Bahkan terkadang jika meninggal secara wajar pun, ada kalanya keluarga jauh tak bisa berkunjung dan melakukan pertemuan terakhir. 
Kehilangan

Terima Kasih 2020

Walaupun mungkin 2020 merupakan tahun yang cukup berat bagi hampir semuanya. Tetapi masih banyak hal yang bisa dijadikan pelajaran berharga. Ada beberapa hal yang mungkin bisa menjadi alasan untukku mengucapkan terima kasih pada 2020.

1. Menjaga Kebersihan

Dulu mungkin kita akan mengejek orang yang maniak pada kebersihan? Si bersih lah, nanti gampang sakit kalau terlalu bersih. Tetapi lihat dunia saat ini? Hampir setiap orang bergantung pada hand sanitizer. Sedikit-sedikit menggunakannya ketika berada di luar rumah, hingga tak jarang ada yang mengalami iritasi.
Mencuci tangan
Bukankah bagus orang lebih menjaga kebersihan? Mencuci tangan sebelum masuk rumah. Menanggalkan pakaian dan bergantinya dengan yang lebih bersih. Kebiasaan yang sangat baik dengan orang-orang menjaga kebersihan. Layaknya kalimat yang familiar untuk kita, jika kebersihan adalah bagian dari iman.

2. Peduli Kesehatan

Jika dahulu orang lebih tak penduli dengan kesehatan, maka pandemi menyadarkan jika kesehatan sangatlah penting. Walaupun kampanye hidup sehat sudah banyak digaungkan, tetapi masih belum semua menjalaninya. 
Olahraga
Di tengah pandemi ini, segala hal berbau herbal menjadi favorit orang-orang. Olahraga lebih digalakkan lagi. Bahkan hal sepele seperti berjemur di bawah sinar matahari pun menjadi ajakan wajib. Sehingga orang lebih peduli lagi dengan kesehatan diri mereka.

3. Masih ada Orang Baik

Di tengah masa sulit ekonomi akibat pandemi ini, kita masih menemukan orang baik ditengah orang-orang egois. Masih ada orang yang mau menolong sesamanya yang kesulitan. Bahkan banyaknya ajakan untuk berbuat baik dan berbagai kepada yang membutuhkan. Mulai dari ajakan berbagai makanan, sembako, hingga membeli dagangan teman kita. 
Orang baik
Adanya orang baik di kondisi sulit membuat diriku sadar, orang baik tak hanya ditemukan di saat kondisi yang aman. Bahkan jumlahnya pun masih banyak. 

4. Kesadaran sebagai Hamba

Dengan adanya pandemi ini, membuatku sadar jika aku ini hamba yang lemah. Bahkan dengan virus tak terlihat ini saja membuat para manusia tak berdaya. Walaupun hidup yang era yang cukup maju dan serba digital ini, tak membuat kita bisa serta merta menemukan cara menghadapi virus. Jadi apa layak kita sombong? Sudah seharusnya kita merasa lemah dan bergantung pada Sang Pencipta.

5. Arti Sabar dan Ikhlas

Banyak kisah di masa pandemi yang membuat kita lebih belajar arti sabar dan ikhlas. Para tenaga medis yang harus berjuang di garda terdepan, harus ikhlas tak bisa bertemu dengan keluarga. Bahkan harus bersabar jika ternyata dirinya terkena virus tersebut. Dan keluarga pun harus bisa menerima kenyataan yang ada.
Tenaga medis
Banyaknya orang yang pendapatan menurun bahkan kehilangan pekerjaan pun harus ikhlas serta bersabar. Menjalani hidup yang mungkin lebih sulit dari sebelumnya. Bahkan di saat kondisi normal pun merasakan berat menjalaninya lalu menjadi lebih berat di tengah pandemi ini.

Menurut kalian apakah penting ucapan terima kasih 2020? Kisah apa yang menjadi pelajaran berharga di tengah pandemi? Kisah yang mungkin akan terukir dalam ingatan dan menjadi cerita kelak.
Zakia Widayanti
Seorang yang mengaku introver dan menjadikan tulisan sebagai jalan ninja agar tetap waras. Tulisan adalah caraku menyampaikan keresahan dan kegelisahan. Terkadang semakin banyak menulis bisa jadi tanda jika aku sedang galau atau sedih atau mungkin banyak deadline :)

Related Posts

1 komentar

  1. Menurutku penting karna tidak mungkin sampai ke 2021 sekarang kalo tidak melewati 2020 dulu, dan pastinya setiap tahun selalu ada masa bahagia masa sedih dll yang memang harus di lewati

    BalasHapus

Posting Komentar