jejak tulisan si kaki kecil

Air Rebusan Mie, Apakah Perlu Diganti?

2 komentar
Konten [Tampil]
Hai, kawan si Kici!

Kalian tim yang membuang air rebusan mie atau malah menggunakannya sebagai air untuk dimasukan bumbu dan dimakan? Biasanya nih awalnya karena kebiasaan adan katanya. Aku pun dulu jadi tim yang selalu membuang air rebusan mie dan menggunakan air yang baru. Namun ada hal yang mengejutkan, jika air rebusan mie tuh nggak usah dibuang.

Kebanyakan orang mengira air rebusan mie itu nggak baik dan nggak sehat. Penuh pengawet apalagi melihat warnanya yang berubah. Sayangnya hal itu salah besar ya, kawan si Kici.

Awalnya pun aku tuh nggak percaya doong. Masa si? Jadi salah dong kalau dibuang dan pake air yang baru? Iya salah karena ternyata air rebusan itu berisi vitamin dan zat-zat gizi lainnya yang terkadung dalam mie. Kalau dibuang yaa kita cuma makan mie aja tanpa gizi.

Aku tuh nggak sengaja nemu tentang informasi ini di media sosial. Langsung percaya? Enggak doong, takutnya hoaks gitu kan. Jadi aku nanya aja nih sama temanku yang memang kuliah di jurusan teknologi pangan. Harusnya kan lebih paham ya.

Jawaban temanku tentang informasi itu, katanya bener doong. Bahkan pernah dibahas sama dosennya. Cuma temanku memang lupa detailnya. Intinya si lebih bener kalau dipakai aja air rebusannya karena memang lebih sehat dan bergizi ketika makan mie rebus.

Makannya kita tuh harus pintar-pintar mencari informasi jangan begitu aja ditelan mentah-mentah. Bahkan pake jurus katanya, duuh jangan deh. Informasi semacam mie ini tuh cuma contoh kecil aja. Ya kan pastinya setiap mie yang dijual untuk melewati banyak macam uji kandungan ya. Dan petunjuk yang ada ya diikuti aja karena pasti udah diukur gitu agar kita tetap mendapatkan sedikit gizi dari mie instan.

Sejak tau informasi itu jadilah aku nggak pernah membuang air rebusan dan menggunakannya kembali ketika makan. Lagian hal itu kan lebih praktis ya. Nggak perlu dua kali merebus air. Jadilah hemat air dan hemat gas tentunya.

Walaupun begitu tetap saja ya makan mie instan tuh nggak sehat. Harus jarang-jarang gitu deh makannya. Jangan malah jadi makan setiap hari karena informasi barusan. Apalagi mie instan tuh candu banget ya? Dinikmati saat hujan tuh sedaap banget deh rasanya.

Air yang tak diganti itu mungkin dilakukan untuk mempermudah konsumen ketika akan membuat mie instan. Jadi beneran instan kan dengan sekali masak? Bukan malah jadi ribet harus ganti air segala gitu. Kalau ada yang lebih mudah kenapa si kita memilih yang susah apalagi kalau itu cuma katanya. Katanya itu perlu dicari lagi kebenarannya. Kalau orang awam ya perlu dipertanyakan, kalau memang ahli dan paham tentunya akan lebih dipercaya aja.

Kalau masih belum percaya ya coba dicari penelitiannya dan bertanya pada orang yang memang lebih ahli. Kalau aku kan memang tak terlalu paham ya soal makanan tetapi berusaha untuk mengkonfirmasi kebenarannya kepada yang lebih ahli.

Kalau kawan si Kici sudah tepatkah ketika mengolah mie instan? Apakah jadi tim yang mengganti air rebusan bekas mie atau malah menggunakan kembali air rebusan bekas mie itu? Kalau masih diganti tuh sayang aja rasanya kecuali kalau bikin mie goreng ya pastinya kan tanpa air. Nggak usah kita berantem ya, kan ini balik lagi ke pilihan masing-masing.
Zakia Widayanti
Seorang yang mengaku introver dan menjadikan tulisan sebagai jalan ninja agar tetap waras. Tulisan adalah caraku menyampaikan keresahan dan kegelisahan. Terkadang semakin banyak menulis bisa jadi tanda jika aku sedang galau atau sedih atau mungkin banyak deadline :)

Related Posts

2 komentar

  1. Hai mbak.. kalau aku sih seringnya makan mie kuah dengan mengganti airnya. Menurutku, rasa kuah nya lebih enak air baru daripada air bekas rebusan.
    Btw baru tadi pagi aku makan mie, kemarin jg. Dua hari berturut-turut makan mie terus 😅

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai kak, alasan mager si jadi seneng tau info ini. Nggak perlu ribet ganti air hehe

      Hapus

Posting Komentar